Sunday, June 23, 2013

Cara Promosi Produk Ke Konsumen

Setiap pengusaha tentu ingin produknya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana bisa dibicarakan bila tak ada yang mengenal produknya? Trik yang selalu digunakan oleh para marketer adalah dengan teknik promosi. Bukan sembarang promosi, melainkan promosi yang tepat sasaran. 

Ini penting bagi anda yang ingin belajar tentang cara personal branding. Pilih orang-orang yang berpengaruh di kelompoknya untuk mengenal produk Anda. Beri dia sampel gratis atau ajak dia mencoba produk Anda. Bila ia menyukainya, dengan mudah produk Anda akan dikenal luas. Selain itu, Anda pun perlu menggelar event khusus untuk memperkenalkan brand Anda, dengan beberapa tips berikut :

Mendompleng ketenaran

Salah satu cara termudah agar produk Anda segera dilirik konsumen adalah membuat produk Anda digunakan oleh selebriti atau public figure saat acara pesta atau event sosial lainnya. Karena biasanya apa yang dikenakan oleh public figure akan segera menjadi perhatian banyak orang. Di sinilah kesempatan Anda untuk memperkenalkan brand sekaligus membentuk brand image. Ini bahkan akan lebih efektif dari sekadar memajang produk Anda di etalase toko. 

*Pengenalan produk

Sebagai produk dengan brand baru tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar, ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang dimiliki brand Anda.

*Berteman dengan media

Anda tahu, kan, media memiliki efek sangat besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat? Jadi, jangan hanya duduk berdiam diri dan berharap media akan mencari Anda. Kirimkan press release dan contoh produk atau undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Bila perlu, Anda juga bisa meminjamkan beberapa produk untuk mendapat review khusus dari media.

*Pelayanan khusus

Sebuah brand berkualitas biasanya selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk Anda. Anda bisa menjalin komunikasi dengan cara selalu mengirimkan informasi tentang desain atau produk terbaru Anda. Entah itu dengan kartu member, milis khusus, atau SMS info. Buat mereka merasa dihargai. Baca juga artikel tentang branding perusahaan

Thursday, June 20, 2013

Strategi Branding Merek Produk

Dalam dunia usaha, keterampilan menjual atau yang lebih akrab di telinga masyarakat dengan istilah selling skill, memang cukup penting untuk mencapai puncak kesuksesan. Sebab, seperti kita ketahui bersama, dunia usaha tidak bisa dilepaskan dari teknik marketing. Baca juga artikel tentang corporate branding dan personal branding.

Strategi Menciptakan Merek Produk

Salah satu strategi menjual yang dianggap prestisius dan sangat efektif adalah menciptakan brand. Mengapa begitu penting? Karena selain sebagai identitas produk, brand juga akan menumbuhkan loyalitas konsumen. Biasanya bila seseorang sudah cocok dan akrab dengan suatu brand, dia tidak akan mudah berpaling pada brand lain. Selain itu, bagi sebagian orang, brand juga seringkali dianggap sebagai identitas dirinya.

Namun, kecocokan tentu tak hanya berasal dari nama, tetapi juga kualitas produk, pelayanan yang memuaskan, dan harga yang reasonable. Semakin banyak konsumen yang merasa puas dengan kualitas produk, maka semakin tinggi nilai jual sebuah brand.

Simpel dan Bermakna

Berdasarkan salah satu hasil survei marketing, masyarakat berusia muda cenderung lebih memilih menggunakan produk dengan nama brand asing atau pun yang terkesan asing. Namun, tak berarti nama-nama yang terkesan lokal juga tak dilirik, lho. Terpenting, pilihlah nama yang simpel, agar mudah diucapkan dan diingat. Selain itu, ada baiknya memilih nama brand yang memiliki arti tertentu. Bila tak ingin repot, Anda juga bisa menggunakan nama Anda menjadi nama brand, seperti yang dilakukan brand-brand ternama, seperti Yves Saint Laurent dan lainnya.

Gunakan Logo

Ciptakanlah sebuah logo visual yang sesuai dengan produk dan brand produk Anda. Logo ini dapat membantu brand yang Anda ciptakan terkesan lebih mewah dan istimewa. Dengan logo, Anda dapat membentuk sebuah komunikasi melalui tanda yang mudah dimengerti dan diingat oleh setiap orang tanpa batasan bahasa. Inilah yang nantinya akan menjadi identitas produk Anda.

Menyasar Target Market

Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama Anda. Bila Anda memilih target market menengah ke atas, tentu image yang mesti dibentuk adalah sebuah produk mewah. Herry Soebhiantoro, Associate Training Facilitator di Lembaga Management FEUI, pada kesempatan Workshop Inspirasi Wirausaha dari majalah Femina di Sari Pan Pacific (18/7), menekankan pentingnya penentuan target sasaran. Seringkali para pelaku usaha kecil menengah (UKM)) bingung menentukan target sasarannya. Seringkali mereka terjebak ingin memuaskan klien yang mewah, sekaligus ingin melayani klien yang ekonomis dengan harga menengah.

Saturday, June 15, 2013

Corporate Branding

Corporate branding merupakan penerapan dari penggunaan nama perusahaan sebagai suatu merek produk, nama perusahaan digunakan sebagai penjamin dari kualitas sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini merupakan sebuah usaha perusahaan dalam memperluas corporate brand equity untuk menciptakan pengakuan atas merek produk (brand recognition). Sebagai contoh, Walt Disney selalu memasukkan kata “Disney” di hampir semua nama produknya, belum lagi perusahaan-perusahaan lain seperti IBM, Pepsi, dan Coca- Cola. 

Merek apapun, terutama merek-merek yang mengalami kemunduran, dapat mengambil keuntungan dari nama perusahaan yang sudah lebih terkenal dan mengidentifikasikan apa yang membuat produk tersebut istimewa dan pernah berhasil sebelumnya, kadangkala nama sebuah perusahaan lebih dipercaya oleh konsumen daripada merek sebuah produk itu sendiri.  Pelajari juga artikel tentang personal branding.

Sebuah nama perusahaan dapat menciptakan sebuah persepsi yang kemudian menjadi aset perusahaan dalam menggambarkan kemampuannya untuk menciptakan produk – produk atau jasa yang berkualitas dan inovatif bagi konsumen, sebut saja Carrefour, merek perusahaan retail raksasa asal Prancis ini telah mampu menciptakan image harga murah dan sistem berbelanja lengkap dan nyaman di seluruh benak konsumen Indonesia. Atau Singapore Airlines yang dipercaya mampu memberikan pelayanan yang sangat memuaskan dan aman, ke negara manapun anda ingin berpergian. 

Tentunya sebuah corporate brand berkaitan erat dengan pencitraan sebuah perusahaan (corporate image), kampanye untuk membentuk sebuah corporate image yang baik seringkali harus dilakukan untuk menciptakan sebuah asosiasi kepada corporate brand sebagai suatu kesatuan dan sebagai akibatnya, konsumen cenderung untuk tidak menghiraukan atau mengurangi peranan dari individual produk atau sub-brand yang dimiliki perusahaan. Saat ini ada banyak perusahaan yang menjalankan strategi corporate brand, terutama pada industri retail dan jasa, yang biasanya menggunakan nama perusahaan mereka sebagai merek. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan yang tinggi antara produk-produk dengan nama perusahaan itu sendiri.

Thursday, June 13, 2013

Personal Branding

Personal branding adalah persepsi, pendapat atau kesan seseorang terhadap kita. Tantangan menjadi karyawan adalah bagaimana menciptakan persepsi yang sesuai dengan yang kita inginkan. Banyak hal yang kelihatannya sepele tetapi dapat mempengeraruhi personal brand seseorang. Sebagai contoh, seorang karyawan yang sering terlambat tiba di kantor, secara tidak langsung membuat citra terhadap diri sendiri sebagai tidak disiplin atau malas. Personal brand seperti ini akan mempersulit karyawan tersebut untuk meningkatkan kariernya di perusahaan. 

Hal-hal yang positif yang dilakukan karyawan yang sudah mempunyai personal brand yang negatif, bisa saja menjadi tidak terlihat. Begitu juga sebaliknya, kalau kita sudah dapat menciptakan personal brand yang baik dan positif, maka segala urusan akan menjadi lebih mudah. 

Untuk memperoleh personal brand yang baik pertama-tama yang dibutuhkan adalah "produk" yang baik. Produk di sini dapat berupa keahlian, attitude, penampilan, cara bicara dan tentu saja yang tidak kalah penting adalah reputasi. Setelah itu, diperlukan cara mengkomunikasikan reputasi atau produk tersebut. 

Dalam hal komunikasi ini terdapat banyak caranya seperti misalnya menulis artikel, menjadi pembicara, mengajar, terlibat dalam organisasi profesi, memiliki online networking atau blog dan sebagainya. Tentu saja kegiatan kiat tersebut perlu dikaitkan dengan talenta dan kesukaan kita. Seseorang yang lebih senang menulis akan lebih memilih menulis artikel dan yang senang sebagai pembicara akan memilih menjadi pembicara. 

Dalam persaingan seperti sekarang, personal brand perlu dimiliki sedini mungkin sehingga hal ini dapat mempermudah kita dalam mencari kerja dan mengembangkan karier kita. Personal brand merupakan asset pribadi yang sangat berharga. Selamat menciptakan personal

Proses Branding : Sejak awareness hingga loyalty

Dalam proses komunikasi brand, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Pertama, sudah pada tahap mana branding tersebut? Apakah brand sudah pada tahap dikenal (aware), tahap pemahaman tentang arti brand tersebut, tahap menyukai, atau tahap mencintai atau loyal.

Branding personal dan corporate branding yang baik adalah memilih tipe aktivitas brand yang disesuaikan dengan situasi pencapaian nilai brand itu sendiri. Brand yang belum dikenal, harus fokus pada awareness building. Brand yang sudah dikenal tetapi kurang pemahaman, berarti perlu kerja keras untuk menjelaskan apa yang bisa diberikan brand kepada konsumen.

Brand yang sudah dikenal dan dipahami, harus dicarikan kegiatan yang akan meningkatkan minat mencoba atau membeli. Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Brand Activation. Brand yang sudah dikenal, dipahami, dan dibeli harus dipikirkan untuk membuat konsumen beli lagi, dan lagi, dan lagi. Ini adalah tahapan yang disebut dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah bisa dikategorikan sebagai strong brand.  Proses branding haruslah kontekstual, disesuaikan dengan situasi brand dan tahapan pencapaiannya.

http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2012/03/22/membangun-personal-branding-444179.zzz
hzzp://careers.jobstreet.co.id/panduan-karier/personal-branding